Orator Aksi Tidak Pernah Menyebut Risih Mendengar Asmaul Husna


Langkat –Tribun 24 id Solidaritas Aksi Peduli Rakyat (SADAR) meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait cuplikan orasi maupun narasi di media sosial dalam aksi damai tanggal 2 September 2025 beberapa waktu lalu. 

Beredar narasi yang menuding orator aksi menyebut lantunan Asmaul Husna sebagai bagian dari penyusup ataupun risih mendengarnya.

Dalam pernyataan resminya, Mega selaku Koordinator SADAR menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Orator aksi tidak pernah secara spesifik menyebut lantunan Asmaul Husna sebagai penyusup ataupun risih mendengarnya. 

Pernyataan yang disampaikan murni berupa peringatan umum kepada massa aksi agar waspada terhadap potensi provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Perlu kami luruskan, tidak benar jika dikatakan orator aksi menyebut lantunan Asmaul Husna sebagai penyusup ataupun risih mendengarnya. Justru kami sangat menghormati doa, zikir, dan lantunan Asmaul Husna sebagai bentuk spiritualitas umat yang kami junjung tinggi dibuktikan dengan mengawali aksi kami melakukan doa dan shalawat,” tegas Koordinator SADAR.

Mega mengatakan doa dan lantunan keagamaan justru menjadi kekuatan moral sekaligus spiritual dalam setiap perjuangan rakyat. Karena itu, beredarnya potongan video maupun narasi yang berkembang di ruang publik sangat disayangkan, karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan memecah persatuan.

Melalui klarifikasi ini, SADAR menegaskan komitmennya untuk:

- Menjaga marwah perjuangan rakyat dengan aksi yang damai, tertib, dan bermartabat.
- Menghormati seluruh nilai keagamaan dan ekspresi spiritual masyarakat.
- Menolak segala bentuk provokasi maupun fitnah yang dapat merusak tujuan aksi.

Koordinator SADAR berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi, dan tidak mudah terprovokasi oleh potongan narasi yang perlu ditelusuri kebenarannya. 

Langkat, 3 September 2025

Humas Solidaritas Aksi Peduli Rakyat (SADAR) Muhammad Akbar, SH

Posting Komentar

0 Komentar